Wahai saudara dan saudariku..
Keputusan
menikah muda tersebut meski berat, tentu juga sangat tepat jika kita menilai dari sisi yang lainnya. Semenjak
syaitan telah mengikrarkan dirinya sebagai musuh sejati bagi anak adam, seperti
yang telah Allah abadikan dalam al Quran surat Hijr ayat 39, maka hendaknya
kita senantiasa untuk selalu ingat bahwa apa yang indah belum tentu baik, dan
apa yang nikmat belum tentu ada ridho Allah didalamnya. Sebab syaitan
senantiasa mengelabui kedustaan dengan sebuah kenikmatan, kemurkaan dengan
keindahan sesaat, dan hanya mereka yang ikhlaslah yang akan mampu selamat dari
tipu daya syaitan.
Sungguh tepat
jika engkau segera menikah karena mengharap RidhoNYA, takut terjerumus dalam
jurang kehinaan lantaran ketidakmampuanmu
untuk menjaga diri, menjaga mata, hati, fikiran dari tipu godaan
syaitan. Dan memang itulah yang telah dianjurkan Rasul kita Muhammad SAW saat
engkau telah mampu “ba’ah” dan siap untuk membangun rumah tangga.
Sebab tidak
semua pemuda atau pemudi berani mengambil langkah untuk menikah diusia sepertimu.
Banyak dari mereka yang terbuai dengan godaan syaitan sehingga apa yang mereka
anggap biasa dan wajar sejatinya penuh dengan kemurkaan Allah, berdua dengan
orang yang bukan mahram, bergandenga tangan, bermesraan meski hanya sekedar
melalui pesan singkat, telpon atau media online dan lain-lainnya, tentu hal
tersebut tidak akan pernah mendatangkan kebaikan maupun keberkahan kecuali bagi
mereka yang telah sah dan halal melalui tali pernikahan.
Niatkan bahwa disamping
berkeinginan untuk menikah, juga selalu ingin berbakti kepada orang tua (birrul
walidain) dengan meminta restu darinya dengan tutur kata yang baik, tidak
mengeluarkan kata-kata kasar yang menyakiti perasaan orang tua.
Nfakahilah keduanya seperti
halnya engkau menafkahi pasanganmu. Dan nafkah orang tua tidak terbatas oleh
apapun, selama engkau masih menjadi anak bagi keduanya, maka selama itulah
engkau wajib memberi nafkah bagi keduanya. Bahkan meski engkau telah kehilangan
keduanya, engkau tetap wajib untuk mendoakan keduanya.
Raihlah rezeki yang halal dari (Ar
Rozzaaq) Sang Pemberi Rizki, untuk membahagiakan keluarga kecilmu dan kedua
orang tuamu, Jadikanlah rezeki yang telah engkau dapat sebagai penopang untuk
rumah tanggamu agar kamu menjadi mandiri tanpa perlu meminta lagi kepada kedua
orang tuamu.
Siapkanlah rencana yang akan
kamu lakukan setelah kamu menikah dan mempunyai anak tanpa memberatkan atau
menggangu hari tua kedua orang tuamu, jangan kamu ganggu hari tuanya dengan
memintanya mengurusi anak-anakmu disaat kamu sibuk berkarir dan berkarya.
Yang terakhir.. bertawakkallah
kepada Allah. Apapun hasilnya serahkan kepada Allah Swt. Terkadang, kita tidak
mengetahui rencana terbaik yang telah disiapkanNya.
“Ya
Allah, aku yakin hanya Kau yang Maha Tahu kapan dan dengan siapa aku
bersanding, aku pasrahkan semua kepadMu agar ikhtiarku hanya berniat lurus
kepadaMu dan aku bisa menjadi orang yang ikhlas jika ikhtiarku tidak sesuai
harapanku”
Oleh: Ustadz Abu Syauqie Al Mujaddid & Tim
Solusi Islam
Posting Komentar