Melalui Keputusan Presiden No
24/2008, Pemerintah telah menetapkan tanggal 28 November diperingati
sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), dan Desember sebagai Bulan
Menanam Nasional (BMN). Pada peringatan HMPI tahun 2010 di Jatiluhur,
Jawa Barat, Presiden RI telah mengamanatkan untuk melanjutkan Gerakan
Penanaman 1 Miliar Pohon. Peringatan HMPI tahun 2011 ini dilaksanakan
hari Senin (28/11), di Bukit Merah Putih, Santi Dharma Indonesia Peace
and Security Center atau Pasukan Misi Pemeliharaan Perdamaian, di
Sentul, Citeureup, Bogor, Jawa Barat.
Peringatan
ini merupakan salah satu upaya menumbuhkan budaya menanam di
masyarakat. Tercatat program penanaman yang telah dilaksanakan
Kementerian Kehutanan (Kemenhut), antara lain Aksi Penanaman Serentak
Indonesia (tahun 2007 dan 2008), Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara
Pohon (2007), Pencanangan Baru Menanam Pohon Indonesia dan Bulan
Menanam Nasional (2008), serta Satu Orang Satu Pohon (One Man One Tree)
tahun 2009.
Keberhasilan
seluruh program tersebut memacu pemerintah untuk meluncurkan program
Penanaman 1 Millar Pohon pada 2010 dengan motto “Satu Miliar Pohon
Indonesia untuk Dunia” atau “One Billion lndonesian Trees for the
World.” Realisasi Program Penanaman 1 Miliar Pohon tahun 2010 tercapai
1,7 miliar pohon, atau setara dengan 10.675.000 ton C02. Sedangkan,
realisasi Penanaman 1 Miliar Pohon tahun 2011, mulai 1 Februari 2011
hingga saat ini, sudah mencapai 827 juta batang (80%) atau setara
dengan 4.900.000 ton CO2.
Penanaman
1 Miliar Pohon adalah gerakan nyata penanaman pohon secara serentak,
yang bertujuan uptuk menambah tutupan lahan dan meneegah terjadinya
banjir dan tanah longsor, konservasi keanekaragarnan bayati,
penyerapan karbon untuk mencegah dampak perubahan iklim, serta
mendukung pembangunan ketahanan pangan, energi, dan ketersediaan air
untuk kesejahteraan masyarakat, Semakin banyak pohon yang ditanam, maka
masyarakat akan semakin terlindung dan sejahtera.
Selain program Penanaman 1 Miliar
Pohon tahun 2010 dan tahun 2011 ini, suksesnya program One Man One Tree
tahun 2009 juga rnasih dapat ditingkatkan. Apabila tahun 2009, 1
orang menanam 1 pohon selama kurun waktu 1 tahun, ditingkatkan menjadi
l orang menanam 1 pohon setiap bulan selama kurun waktu 1 tahun, maka
dalam waktu 1 tahun akan tertanam 2,76 miliar pohon!
Hijau Berseri
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menegaskan, secara individu, secara keluarga, kelompok, RT, RW, desa, kelurahan, kecamatan, wilayah, hingga pemerintah daerah baru diupayakan berpartisipasi melakukan penanaman pohon. ”Kita harus mulai dari diri sendiri, mulai dari lingkungan kita sendiri, dan mulai dari sekarang. Mari kita bersama dukung Penanaman 1 Milliar Pohon Tahun 2011, One Billion Indonesia Trees For The World!” ujar Zulkifli pada setiap kesempatan.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menegaskan, secara individu, secara keluarga, kelompok, RT, RW, desa, kelurahan, kecamatan, wilayah, hingga pemerintah daerah baru diupayakan berpartisipasi melakukan penanaman pohon. ”Kita harus mulai dari diri sendiri, mulai dari lingkungan kita sendiri, dan mulai dari sekarang. Mari kita bersama dukung Penanaman 1 Milliar Pohon Tahun 2011, One Billion Indonesia Trees For The World!” ujar Zulkifli pada setiap kesempatan.
Gerakan
penanaman dan pemeliharaan pohon, katanya, harus terus digelorakan
dan dilakukan secara kontinyu pada setiap tahun masa tanam. Dalam
waktu 5 sampai 10 tahun mendatang, bangsa Indonesia akan menikmati
indahnya bumi Nusantara yang hijau berseri dengan masyarakatnya yang
hidup sejahtera, jauh dari bencana banjir dan tanah longsor.
Namun,
Kemenhut menyadari bahwa upaya merehabilitasi kawasan hutuan dan
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kritis melalui kegiatan Penanaman 1
Miliar Pohon (One Billion Indonesia Tree’s/ OBIT) tidak dapat dilakukan
sendirian. Sinergi dengan berbagai pihak semakin dibutuhkan, tidak
hanya unruk menyediakan bibit dan menanam, tetapi juga memperkirakan
waktu paling tepat untuk memulai kegiatan menanam. Balai Pengelola (BP)
DAS Pemali Jratun, Jawa Tengah, misalnya, menjalin kerja sama dengan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengetahui
secara persis waktu terbaik memulai penanaman.
Zulkifli
meminta kegiatan OBIT tetap bisa berjalan sesuai proyeksi. Dia juga
berharap proses tender dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak men jadi
penghalang, agar ketersediaan bibit tidak terkendala. Kegiatan
Penanaman 1 Miliar Pohon ini selaras dengan komitmen Indonesia untuk
menunjukan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan upaya sendiri,dan
41% dengan dukungan internasional pada 2020.
Selama
ini, manfaat penanaman pohon secara nyata memberikan kontribusi
tidak hanya untuk menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca global,
tetapi juga berperan mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor pada
musim penghujan, serta mencegah terjadinya kebakaran dan kekeringan
pada musim kemarau. Menanam pohon juga berdampak langsung pada
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di pedesaan. Ya, banyak
tanam pohon, banyak rezeki.
adalah Tanggung Jawab Bersama
Keberhasilan gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon harus menjadi tanggung jawab bersama, baik unsur pemerintah maupun non pemerintah, seperti LSM, pramuka, dan organisasi masyarakat lainnya. Dukungan dari kaum perempuan juga sangat dibutuhkan. Keberhasilan kegiatan penanaman ini tidak lepas dari peran serta kaum perempuan yang dimotori 7 organisasi, yaitu Solidaritas Istri kabinet Indonesia Bersatu (SIKJB), Kongres Wanita Indooesia (Kowani), Dharma Pertiwi, Aliansi Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan, Dharma Wanita Persatuan, Tim Penggerak PKK, dan Bhayangkari.
Keberhasilan gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon harus menjadi tanggung jawab bersama, baik unsur pemerintah maupun non pemerintah, seperti LSM, pramuka, dan organisasi masyarakat lainnya. Dukungan dari kaum perempuan juga sangat dibutuhkan. Keberhasilan kegiatan penanaman ini tidak lepas dari peran serta kaum perempuan yang dimotori 7 organisasi, yaitu Solidaritas Istri kabinet Indonesia Bersatu (SIKJB), Kongres Wanita Indooesia (Kowani), Dharma Pertiwi, Aliansi Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan, Dharma Wanita Persatuan, Tim Penggerak PKK, dan Bhayangkari.
Selain
memanfatkan anggaran pemerintah, pembiayaan kegiatan ini juga diperoleh
dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) pihak swasta. Di
Sulawesi Selatan, misalnya, Dinas Kehutanan setempat menjalin kerja
sama dengan PT Inco, PT Semen Tonasa, dan Yayasan Hadji Kalla untuk
mendukung kegiatan penanaman secara keseluruhan. Di Jawa Tengah dan
daerah lainnya, minat menanam juga sangat tinggi, sehingga tidak sulit
melibatkan masyarakat dalam kegiatan penanaman satu miliar pohon.
Minat
tersebut tumbuh seiring dengan menaiknya harga jual kayu hasil
penanaman yang dibeli industri perkayuan. Karena harganya bagus,
otomatis masyarakat berbondong-bondong untuk menanam. Tingginya
permintaan bibit membuat bibit yang disediakan Kantor BPDAS Pemali
Jratun, misalnya, selalu habis. Padahal, selama ini industri pengolahan
kayu juga sudah menjalin kemitraan dengan masyarakat dalam kegiatan
penanarnan pohon kayu untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri.
Tahun
lalu, kegiatan penanaman di DAS Pemali Jratun mencapai lebih dari 100
juta batang. Tahun ini diharapkan bisa lebih, karena persiapan sudah
dilakukan dengan melibatkan kelompok tani. Untuk mendukung kegiatan
penanaman dalam rangka OBIT 2011, BPDAS Pemali Jratun sudah menyiapkan
sekitar 3,5 juta batang bibit, ditambah pasokan dari 364 kebun bibit
rakyat. Pasokan bibit juga diharapkan dari bantuan Perum Perhutani.
Masyarakat dan Swasta
Dari BPDAS Way Seputih, Way Sekampung, Lampung, dilaporkan, kegiatan penanaman OBIT di kawasan ini didukung pasokan bibit dari 353 kebun bibit rakyat. Selain bibit yang juga disediakan pemerintah melalui kebun bibit modern yang dibangun di tiap provinsi, pasokan bibit diperoleh dari kalangan swasta yang juga terlibat langsung dalam penanaman.
Dari BPDAS Way Seputih, Way Sekampung, Lampung, dilaporkan, kegiatan penanaman OBIT di kawasan ini didukung pasokan bibit dari 353 kebun bibit rakyat. Selain bibit yang juga disediakan pemerintah melalui kebun bibit modern yang dibangun di tiap provinsi, pasokan bibit diperoleh dari kalangan swasta yang juga terlibat langsung dalam penanaman.
Kelompok tani ikut
dilibatkan secara aktif dalarn kegiatan penanaman OBIT di Lampung juga
sudah membuat aturan yang mengharuskan setiap petani menanam 50 jenis
pohon kayu jika ingin memperoleh dan menanam bibit pala. Bibit pala
ini banyak diinginkan petani di kabupaten Tanggarnus. Sernentara di
Lampung Barat, permintaan bibit mangga, durian, dan rambutan okulasi
juga banyak disuarakan petani dan masyarakat.
Agar
bisa mendulang sukses penanaman di seluruh Tanah Air, Kemenhut
rnenyiapkan sejumlah kegiatan pendukung, di antaranya membangun Kebun
Bibit Rakyat (KBR) sebanyak 10.000 unit pada tahun 2011 untuk pemenuhan
kebutuhan bibit, jumlah tersebut melengkapi 8.016 unit yang sudah
dibangun tahun lalu. Selain itu, Kemenhut tahun ini membangun
persemaian modern di seluruh provinsi agar bisa memasok bibit yang
berkualitas.
Dirjen Bina
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial (BPDAS dan PS)
Kemenhut, Harry Santoso, memaparkan, pihaknya menyinergikan kegiatan
penanaman pohon lintas sektoral, baik di pusat, provinsi, maupun
kabupaten/kota. Untuk itu, dibentuk kelompok kerja penanaman di tingkat
pusat maupun daerah. Pemerintah juga memobilisasi sumber daya yang
ada, baik materi maupun nonmateri. Selain itu, dibentuk posko bibit
agar memudahkan masyarakat memperoleh pasokan bibit.
Sasaran
lokasi Penanaman 1 Miliar Pohon adalah lahan kritis yang rusak atau
tidak produktif di dalam dan di luar kawasan hutan. Dalam kawasan hutan
(hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi), rehabilitasi hutan
konservasi dan hutan lindung, reklamasi hutan bekas tambang, hutan
kemasyarakatan (HKm) dan hutan desa, hutan tanaman rakyat (HTR), hutan
tanaman industri (HTI), rehabilitasi hutan mangrove atau hutan pantai,
rawa, dan gambut.
Di luar
kawasan hutan meliputi hutan rakyat, hutan kota, penghijauan
lingkungan, perkebunan, dan holtilkultura. Pemerintah juga akan
memberi apresiasi dan penghargaan bagi pihak-pihak yang dinilai
terbaik dalam berpartisipasi dalam gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon.
jadi,
tiada alasan lagi kita ragu tuk menanam pohon, karena sejatinya semakin
banyak pohon kita tanam, semakin banyak berkah yang bisa kita terima..
amieen.
Posting Komentar