Berdasarkan hasil penelitian, anggur merah dan blueberry dilaporkan bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia.
Kandungan Resveratrol pada anggur merah dan pterostilbene dari blueberry dapat bekerja bersama dengan vitamin D untuk meningkatkan ekspresi cathelicidin antimicrobial peptide, atau gen CAMP pada manusia.
Beberapa peneliti dari Oregon State University mengatakan gen itu terlibat pada fungsi kekebalan. "Dari studi atas ratusan bahan, cuma dua yang mencuat," kata Adrian Gombart, Asisten Profesor di College of Science di universitas itu, di dalam satu pernyataan.
"Sinergi zat tersebut dengan vitamin D untuk meningkatkan ekspresi gen CAMP penting dan menarik. Itu adalah interaksi yang sangat menarik," kata Gombart.
Rezveratrol telah menjadi objek puluhan studi mengenai sejumlah manfaat, mulai dari meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah sampai memerangi kanker dan meredakan radang.
"Namun, penelitian itu adalah yang pertama memperlihatkan sinergi nyata dengan vitamin D yang meningkatkan ekspresi CAMP beberapa kali lipat," kata para peneliti tersebut, demikian laporan Xinhua , Rabu (18/9).
Gen CAMP juga menjadi objek banyak studi. Sebab, gen itu telah diperlihatkan memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh 'bawaan', atau jalur pertahanan pertama tubuh dan kemampuan untuk memerangi infeksi bakteri. Reaksi kekebalan bawaan sangat penting sebab banyak antibiotik makin kehilangan keefektifannya.
Hubungan kuat telah ditetapkan antara tingkat memadai vitamin D dan fungsi gen CAMP. Namun, penelitian baru tersebut menyatakan zat tertentu lain mungkin memainkan peran juga, kata para peneliti itu di jurnal Molecular Nutrition and Food Research.
Tetapi mereka mengingatkan temuan itu dibuat pada susunan sel laboratorium dan tidak terbukti hasil serupa akan terjadi jika kedua buah tersebut dikonsumsi.
Penelitian lebih lanjut dapat menghasilkan pemahaman lebih baik mengenai bagaimana makanan dan gizi mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh, dan mungkin menghasilkan perkembangan zat yang secara alamiah bermanfaat bagi pengobatan serta dapat mendorong reaksi kekebalan bawaan, kata para peneliti itu di dalam laporan mereka
Kandungan Resveratrol pada anggur merah dan pterostilbene dari blueberry dapat bekerja bersama dengan vitamin D untuk meningkatkan ekspresi cathelicidin antimicrobial peptide, atau gen CAMP pada manusia.
Beberapa peneliti dari Oregon State University mengatakan gen itu terlibat pada fungsi kekebalan. "Dari studi atas ratusan bahan, cuma dua yang mencuat," kata Adrian Gombart, Asisten Profesor di College of Science di universitas itu, di dalam satu pernyataan.
"Sinergi zat tersebut dengan vitamin D untuk meningkatkan ekspresi gen CAMP penting dan menarik. Itu adalah interaksi yang sangat menarik," kata Gombart.
Rezveratrol telah menjadi objek puluhan studi mengenai sejumlah manfaat, mulai dari meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah sampai memerangi kanker dan meredakan radang.
"Namun, penelitian itu adalah yang pertama memperlihatkan sinergi nyata dengan vitamin D yang meningkatkan ekspresi CAMP beberapa kali lipat," kata para peneliti tersebut, demikian laporan Xinhua , Rabu (18/9).
Gen CAMP juga menjadi objek banyak studi. Sebab, gen itu telah diperlihatkan memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh 'bawaan', atau jalur pertahanan pertama tubuh dan kemampuan untuk memerangi infeksi bakteri. Reaksi kekebalan bawaan sangat penting sebab banyak antibiotik makin kehilangan keefektifannya.
Hubungan kuat telah ditetapkan antara tingkat memadai vitamin D dan fungsi gen CAMP. Namun, penelitian baru tersebut menyatakan zat tertentu lain mungkin memainkan peran juga, kata para peneliti itu di jurnal Molecular Nutrition and Food Research.
Tetapi mereka mengingatkan temuan itu dibuat pada susunan sel laboratorium dan tidak terbukti hasil serupa akan terjadi jika kedua buah tersebut dikonsumsi.
Penelitian lebih lanjut dapat menghasilkan pemahaman lebih baik mengenai bagaimana makanan dan gizi mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh, dan mungkin menghasilkan perkembangan zat yang secara alamiah bermanfaat bagi pengobatan serta dapat mendorong reaksi kekebalan bawaan, kata para peneliti itu di dalam laporan mereka
Posting Komentar