Call me: 0857.9449.4446 email : info@i-gist.zz.mu

Pilkada Fenomenal (part III)

Selasa, 24 September 20130 komentar

Analisa PILKADA Fenomenal

Menurut analisa penulis 3 Pilkada Fenomenal tersebut didasari oleh 3 kunci sukses:
Pertama, Personal Branding 
Personal Branding (Citra Pribadi) kandidat mempunyai selling value (nilai jual) yang kuat. Menurut Hermawan Kartajaya (pakar Marketing Indonesia) Jakowi Merasa setara dengan masyarakat biasa, sederhana, tak merasa sebagai orang besar, orang tinggi, Jokowi mengembalikan semua kepada komunitas, masyarakat sekitar yang menentukan, tidak eksklusif tetapi inklusif, berada di tengah masyarakat, bersama masyarakat (Kompas, 30/5/2013), dan menurut Hamdi Muluk, pengamat Politik dari UI, Jakowi memiliki poltical barnding yang kuat (Kompas,12/9/2013)
sedangkan Ridwan Kamil yang dikenal sebagai seorang ahli tata kota, telah banyak diakui prestasi dan karya nya baik di dalam negeri maupun luar negeri, Ridwan Kamil adalah orang Indonesia pertama yang dapat Urban Leadership Award dari University of Pennsylvania, dari AS, penghargaan tersebut diberikan untuk pemimpin informal kota atau komunitas yang dinilai peduli dan berhasil memberikan sebuah solusi untuk wilayah tertentu dengan menyeimbangkan sektor sosial, ekonomi dan lingkungan. Ridwan diapresiasi atas usaha dalam program Indonesia Berkebun, Bandung Creative City Forum, dan proyek lainnya. (Kompas 27/2/2013)

Sedangkan Sudarsono-Yulhaidir, menurut dugaan analisa Dony Y Laseduw, pengamat politik dan dosen terbang Fakultas hukum Universitas palangkaraya, bisa jadi calon yang diajukan incumbent kurang kualitasnya dimata masyarakat (Kalimantan News, 11/4/2013)

Kedua, Product Marketing, Marketing Strategy & Team Marketing

Pemilihan Isu dan Program yang tepat, Strategi Pemasaran yang jitu dan kerja Tim Pemenangan yang luar biasa/ Total, yang menghasilkan hasil yang masif (luas) dan positif untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas kandidat.

Jakowi, dengan Isu Jakarta Baru, mampu menjadi magnet daya dukung yang besar.

Ridwan Kamil, dengan Motto Kota Bandung menuju Perubahan yang lebih baik

Sudarsono, dengan slogan Membangun Kabupaten Seruyan Lebih Maju. Juga dengan Isu Kepemimpinan yang melayani bukan dilayani

Ketiga, Kelemahan Lawan
Foke dianggap kurang dekat dan akrab dengan masyarakat, dan gestur (bahasa tubuhnya) juga terkesan kurang ramah, contohnya kurang senyum, bila dibanding Jakowi

Kompetitor Ridwan Kamil dianggap tidak lagi berusia muda, sehingga harapan besar yang akan diberikan ke pundak walikota bandung tersebut dirasa lebih tepat kepada "Anak Muda", apalagi dari sisi prestasi dan interaksi dengan masyarakat, kandidat lain juga terlihat kurang dibanding Ridwan Kamil.

Sudarsono, kompetitornya adalah Achmad Ruswandi yang merupakan anak (putra mahkota) dari incumbent Darwan Ali (Bupati sebelumnya) selain diduga kurang berkualitas juga, dianalisa kemungkinan munculnya kebosanan pada masyarakat pemilih terhadap "dinasti" sebelumnya, sehingga dipilih tokoh lain diluar lingkaran kekuasaan.


Share this article :

Posting Komentar

Kabar Menarik Lainnya :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Support : bisnis | I-gist Serang | kang Adhie | Adiebungsu | my Facebook
Copyright © 2011. bisnis | Kesehatan | Gaya Hidup - All Rights Reserved
Admin: adiebungsu Rating good
Proudly powered by Blogger